Dear, Anakku Tercinta
Naya, Awang dan Faat
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Semoga Allah SWT
memberikan petujuk dan menempatkan bersama orang-orang sholeh, Sholawat
kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW, semoga tetap menjadikannya tauladan bersama
sahabat-sahabatnya, AMIN
Anakku, permata hatiku……
Ketika kita
terpisah-pisah jauh, terasa benar-benar sendiri dan terkadang sedih.
Banyak orang mencoba membunuh kesediriannya dengan meyibukkan diri. Entah itu,
bermain, menyanyi, belajar , berolahraga, bekerja atau melakukan apa saja.
Tetapi tetap tak cukup rasanya. Saat seperti ini, kita biasanya membutuhkan
teman, kawan ataupun sahabat. Dan memang manusia pada dasarnya adalah makhluk
sosial, yang artinya manusia membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi.
Aristoteles (384-322 SM) menyatakan bahwa manusia adalah Zoon
Politicon, artinya pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin selalu
bergaul dengan berkumpul dengan manusia.
Keberadaan teman, kawan
ataupun sahabat, membuat hidup menjadi berwarna. Bermain bersama dengan penuh
kegembiraan, petualangan yang mendebarkan, memecahkan soal dan kasus pelajaran
sekolah dengan belajar bersama, berbelanja dan jalan-jalan di mall, berbagi
cerita lewat facebook, twitter, line ataupun berbagai kegiatan bersama lainnya.
Apalagi untuk dirimu anakku.. yang sedang bertumbuh dan berkembang secara fisik
dan mental. Maka memiliki teman, kawan atau sahabat adalah sesuatu yang
penting. Dalam surat ini, kami ingin berbagi denganmu tentang friends and
friendship atau sederhananya tentang sahabat dan persahabatan.
Anakku, belahan hatiku
Sahabat sangat penting
bagi kita…Orang yang tidak memiliki sahabat akan lemah, kesepian dan tak ada
yang menolong. Dengan sahabat, memudahkan kita untuk meraih mimpi dan
cita-cita kita. Islam tak jaya dengan memiliki ummat yang lebih dari 1 milyar
serta wilayah yang menyebar di seluruh penjuru dunia, jika Nabi Muhammad SAW tidak
memiliki sahabat-sahabat yang hebat. Kalian pasti tahu tentang khulafaur
rasyidin yang terdiri dari Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab,
Ustman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib serta sahabat-sahabat nabi
lainnya. Ingatlah ketika nabi dicaci, dicemoh bahkan disiksa, maka yang banyak
membantunya selain pamannya Abu Thalib bin Muthalib dan istrinya St. Khadijah,
maka sahabat-sahabatnyalah yang selalu mendampingi. Abu Bakar As Siddiq yang
mempertaruhkan nyawanya ketika hijrah dan hampir tertangkap di Gua Tsur serta
Ali bin Abu Thalib mengganti beliau untuk tidur di atas ranjangnya ketika
beliau hijrah padahal di luar rumah telah berkumpul orang-orang yang akan
membunuh nabi. Bagaimana Umar bin Khattab menemani beliau dalam setiap
pertempuran melawam musuh-musuh islam dan kemudian menyebarkan islam ke seluruh
penjuru bumi atau Ustman bin Affan yang mewakafkan sekian banyak hartanya untuk
perjuangan kaum muslimin. Para sahabat nabi memberikan hartanya, seluruh
hidupnya bahkan jiwanya kepada Rasulullah SAW. Pada saat yang sama Rasulullah
juga mencintai sahabatnya. Rasulullah, walaupun untusan Allah dan sebagai
pemimpin negara, beliau tidak pernah mengganggap orang disekitarnya adalah anak
buahnya, tetapi beliau selalu mengganggapnya sebagai sahabat. Semua persahabatan
yang dibangun oleh Rasulullah didasarkan atas iman kepada Allah yang esa.
Jangalah orang-orang
mukmin mengambil orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari
mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)Nya. Dan hanya
kepada Allah kembali(mu) . (TQS. Ali-Imran (3) : 28)
Inilah contoh persahabatan sejati, yang menjadi
teladan kita anakku…
Banyak contoh
persahabatan lainnya. Misalnya, Indonesia tidak akan berdiri, jika Soekarno dan
Hatta tidaklah berteman akrab. Pertemanan mereka membuat mereka saling percaya
dan mendukung. Saat Bung Karno di tangkap Belanda, Bung Hatta bersama
teman-temannya yang lain tetap berjuang, begitupula sebaliknya. Ketika keduanya
ditangkap oleh Belandapada saat agresi kedua, maka jenderal Soedirman
meneruskan pertempuran walaupun dari dalam hutan. Contoh yang sederhana,
google berjaya karena dua sahabat Larry Page dan Sergey Brin (biografi.com,
2015). persahabatan mereka telah dimulai di kampusnya Stanford University.
Mereka mencita-citakan menemukan mesin pencari di internet. Lewat kerjasamanya
dalam melakukan penelitian maka lahirlah mesin pencari di internet, yang
kemudian hari disebut google. Ataupun pendiri Apple yaitu Steve Jobb dan Steve
Wozniac (biografi.com, 2015), yang bekerjasama membangun Apple dari nol
besar hingga menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang IT. Siapa
yang tak kenal i phone, i pad, mac yang berjaya di abad ini? Semua itu lahir
karena persahabatan. Jika kamu mengetahui tentang Kaskus. Com, salah satu
komunitas online terbesar di Indonesia, maka ia juga dibangun dari pertemanan
yang kental antara Andrew Darwis, Ronald dan Budi ketika menuntut ilmu di
Amerika (biografi.com, 2015). Persahabatan mereka memiliki arah dan tujuan yang
jelas, tidak sekedar bercanda, bermain, belajar dan berpetualang tapi
bekerjasama untuk kemajuan peradaban. Ini adalah pertemanan yang memiliki a
big vision.
Anakku, cahaya hatiku ….
Sahabat, kawan, teman
dapat diartikan secara sederhana sebagai orang yang dekat dengan kita. Antonim
sahabat, kawan atau teman adalah musuh atau lawan. Sahabat adalah orang yang
menemani kita bermain, berolahraga, bercerita, bersenda gurau, belajar dan
berbagai aktivitas lainnya. Sahabat adalah mereka yang akan menjadi orang
pertama memberi nasehat jika kita sedang mengalami kesulitan dan orang terakhir
yang datang jika kita mendapatkan kesenangan dan keberuntungan. Keberadaan
sahabat membuat kita kuat dan ketidakhadirannya membuat kita merasa ada yang
hilang. Sahabat senantiasa akan berterus terang, walau terkadang sakit. Sahabat
tidak akan menjelekkanmu ketika engkau tidak ada dan memujimu ketika engkau
ada, ia akan berterusterang apa adanya. Sahabat tidak pernah memberatkan, ia
selalu mendukungmu. Sahabat senantiasa dapat diandalkan dalam keadaan apapun.
Adalah sebuah lagu dari Bruno Mars dengan judul Count on Me,
menunjukkan bagaimana sahabat itu, seperti lirik berikut :
If you ever find yourself stuck in the middle
of the sea
Jika kau terombang-ambing di tengah lautan
I'll sail the world to find you
'Kan kulayari seluruh lautan 'tuk temukanmu
If you ever find yourself lost in the dark and you can't see
Jika kau tersesat dalam gelap dan kau tak bisa melihat
I'll be the light to guide you
Aku 'kan menjadi cahaya yang membimbingmu
Find out what we're made of
Temukan diri kita yang sebenarnya
When we are called to help our friends in need
Saat kita terpanggil untuk membantu teman yang membutuhkan
You can count on me like 1, 2, 3
Kau bisa mengandalkanku seperti 1, 2, 3
I'll be there
Aku 'kan datang
And I know when I need it
Dan aku tahu saat aku membutuhkannya
I can count on you like 4, 3, 2
Aku bisa mengandalkanmu seperti 4, 3, 2
And you'll be there
Dan kau akan datang
'cause that's what friends are supposed to do oh yeah
Karna begitulah seharusnya teman
ooooooh, oooohhh yeah yeah
Jika kau terombang-ambing di tengah lautan
I'll sail the world to find you
'Kan kulayari seluruh lautan 'tuk temukanmu
If you ever find yourself lost in the dark and you can't see
Jika kau tersesat dalam gelap dan kau tak bisa melihat
I'll be the light to guide you
Aku 'kan menjadi cahaya yang membimbingmu
Find out what we're made of
Temukan diri kita yang sebenarnya
When we are called to help our friends in need
Saat kita terpanggil untuk membantu teman yang membutuhkan
You can count on me like 1, 2, 3
Kau bisa mengandalkanku seperti 1, 2, 3
I'll be there
Aku 'kan datang
And I know when I need it
Dan aku tahu saat aku membutuhkannya
I can count on you like 4, 3, 2
Aku bisa mengandalkanmu seperti 4, 3, 2
And you'll be there
Dan kau akan datang
'cause that's what friends are supposed to do oh yeah
Karna begitulah seharusnya teman
ooooooh, oooohhh yeah yeah
Anakku…demikianlah sahabat.
Anakku, pelangi hatiku…
Persahabatan tidaklah
selamanya indah seperti yang diimpikan. Adakalanya yang kita jadikan sahabat
ternyata bukan, ia seperti gunting
dalam lipatan, ialah yang akan mencelakakan kita. Jika engkau membaca berita, kau akan mendapatkan betapa banyak orang yang dianggap sahabat, justru ialah yang akan menjatuhkannya. Apalagi di dunia politik, maka pameo tidak ada teman dan musuh abadi, yang abadi hanyalah kepentingan. Lihatlah kasus Abraham Samad, ketua KPK jilid III. Salah satu penyebab ia terjatuh dari kursinya dalam kasus rumah kaca, terlepas apakah kasus tersebut, Abraham Samad benar atau salah, adalah kesaksian salah seorang sahabatnya. Jika kamu membaca di surat kabar, majalah ataupun berita di internet, ananda akan membaca banyaknya kasus kekerasan fisik, bulli, pelecehan seksual, penipuan, pencurian ataupun perampokan justru dilakukan oleh teman atau sahabatnya sendiri. Lebih-lebih di media sosial seperti facebook, yang kita anggap teman justru adalah seorang penipu. Misalnya, Eko Prasetyo berhasil meraup uang hingga Rp 150 juta hanya gara-gara menggunakan nama cewek dalam akun Facebooknya. Yakni menipu teman Facebook yang bernama Bambang. Pria ini adalah seorang petugas medis di sebuah klinik swasta di Sumatera Selatan (Banjarmasin. co.id, 2015). Lagi di medsos berita tentang sebuah video berdurasi 05 menit 11 detik berisikan lima orang siswi sedang asyik pesta minuman keras jenis Whisky, mereka saling bergantian menengak minuman tersebut sampai semuanya menjadi mabuk, ini adalah pertemanan yang menghancurkan (Okezone.com, 2015). Contoh lainnya yang lebih sederhana dan sering terjadi di antara teman-teman sekolah. Seseorang teman menceritakan sesuatu rahasia kepada temannya, tetapi temannya tersebut menceritakannya kepada orang lain. Ia tidak menjaga rahasia yang disampaikan kepadanya. Kemudian merekapun saling membenci, dan masih banyak contoh lainnya anakku….
dalam lipatan, ialah yang akan mencelakakan kita. Jika engkau membaca berita, kau akan mendapatkan betapa banyak orang yang dianggap sahabat, justru ialah yang akan menjatuhkannya. Apalagi di dunia politik, maka pameo tidak ada teman dan musuh abadi, yang abadi hanyalah kepentingan. Lihatlah kasus Abraham Samad, ketua KPK jilid III. Salah satu penyebab ia terjatuh dari kursinya dalam kasus rumah kaca, terlepas apakah kasus tersebut, Abraham Samad benar atau salah, adalah kesaksian salah seorang sahabatnya. Jika kamu membaca di surat kabar, majalah ataupun berita di internet, ananda akan membaca banyaknya kasus kekerasan fisik, bulli, pelecehan seksual, penipuan, pencurian ataupun perampokan justru dilakukan oleh teman atau sahabatnya sendiri. Lebih-lebih di media sosial seperti facebook, yang kita anggap teman justru adalah seorang penipu. Misalnya, Eko Prasetyo berhasil meraup uang hingga Rp 150 juta hanya gara-gara menggunakan nama cewek dalam akun Facebooknya. Yakni menipu teman Facebook yang bernama Bambang. Pria ini adalah seorang petugas medis di sebuah klinik swasta di Sumatera Selatan (Banjarmasin. co.id, 2015). Lagi di medsos berita tentang sebuah video berdurasi 05 menit 11 detik berisikan lima orang siswi sedang asyik pesta minuman keras jenis Whisky, mereka saling bergantian menengak minuman tersebut sampai semuanya menjadi mabuk, ini adalah pertemanan yang menghancurkan (Okezone.com, 2015). Contoh lainnya yang lebih sederhana dan sering terjadi di antara teman-teman sekolah. Seseorang teman menceritakan sesuatu rahasia kepada temannya, tetapi temannya tersebut menceritakannya kepada orang lain. Ia tidak menjaga rahasia yang disampaikan kepadanya. Kemudian merekapun saling membenci, dan masih banyak contoh lainnya anakku….
Anakku, kembaran hatiku…
Memilih seorang sahabat
sesungguhnya kita sedang menentukan masa depan kita. Jika kita memilih teman
yang memiliki cita-cita tinggi, maka teman tersebut akan mewujudkan, dan secara
tidak kita sadari kitapun akan bercita-cita tinggi dan berusaha pula mewujudkannya
seperti yang bapak telah ceritakan sebelumnya tentang Larry Page dan Sergei
Brin atau Andrew Darwis, Roland dan Budi. Memilih seorang teman sesungguhnya
kita sedang menentukan ahlak kita, karena teman akan mempengaruhi bagaimana
kita berbicara, bersikap dan bertindak. Rasulullah memberikan.
perumpamaan tentang persahabatan sebagai berikut: dari
Abu Musa al Asyari ra ia
berkata, Rasulullah saw. bersabda:
Perumpamaan orang yang bergaul dengan orang yang shalih dan orang yang bergaul dengan
orang jahat, seperti pergaulan dengan penjual minyak misik (minyak kasturi) dan
tukang peniup api, Adapun dengan penjual minyak kasturi, mungkin saja ia akan
memberi minyak kepadamu, atau kamu membeli minyak kepadanya. Atau paling tidak
kamu akan mendapatkan keharuman. Sedangkan orang meniup api, boleh jadi ia akan
membakar pakaianmu, atau paling tidak kamu akan mendapat bau yang tidak enak
darinya. (HR. Bukhari Musim)
Secara sederhana, maksud hadist di atas jika
bergaul dengan pemabuk, penipu, orang sombong dan dengki, maka kita akan
menjadi atau mengikuti akhlak teman pergaulan kita tersebut. Sebaliknya jika
kita bergaul dengan ilmuan, hafids Al Qur’an, juara, orang rajin dan sabar,
maka akhlak kita akan menjadi atau mengikuti sahabat pergaulan kita tersebut.
Anakku, pelita hatiku…
Memilih sahabat, teman
ataupun kawan atau menjadi sahabat, teman ataupun kawan, maka yang perlu kau
lakukan anakku adalah….. periksalah iman, islam dan akhlaknya. Carilah yang
seiman denganmu, karena ia akan sebaik-baik pengingat kepada Allah dan
rasulnNya. Pilihlah yang bagus keislamannya, karena akan menguatkan ibadahmu.
Dekatlah yang indah akhlaknya, karena akan mengindahkan pula akhlakmu. Akhlak
yang terpuji adalah jujur, berani, rajin, tanggungjawab, mandiri, suka
menolong, percaya diri, sabar dan senang bekerjasama. Walaupun demikian,
kita tetap bergaul dengan orang lain, kita tetap menghargai dan menghormati
nilai-nilai yang mereka anut, tidak menyinggung dan menyakiti fisik dan
perasaannya yang terkait dengan suku, agama dan rasnya, karena agama
menganjurkan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, sesama makhluk ciptaan
Allah, anakku….
Untuk anakku Nawwar Ahmad
Syam, jangalah membangun pertemanan karena hanya sekedar ingin tertawa,
bercanda tanpa tujuan yang jelas. Menjalin pertemanan yang didasari uang,
wanita dan ingin jagoan tidak akan pernah berhasil. Sebab, jika hal tersebut
tidak kau miliki lagi, maka temanmu akan meninggalkanmu. Anakku Naya, Awang dan
Faat bertiga, mungkin saat ini, kalian belum mengetahui, apalagi mengalami
teman yang senang dan terlibat dalam narkotika, obat terlarang, alkohol,
perjudian, persinahan, pergaulan bebas dan tindak kejahatan lainnya. Jika kau
menemukannya kelak, maka hindarilah, karena semuanya akan menjerumuskanmu. Jika
kau terjerumus, maka sangat sulit untuk bangkit dan memperbaikinya lagi. Masa
depanmu menjadi hancur. Anakku… Jadilah teman dengan memiliki karakter dan
pribadi yang hebat. Ahlak yang indah, visi dan wawasan yang luas, menyenangkan,
peduli dan tanggungjawab, maka orang-orang akan berusaha menjadi temanmu,
anakku….
Menilai seseorang apakah
ia adalah sahabat sejati, biasanya akan terlihat jika kita mengalami kesulitan
ataupun tantangan hidup, jika ia tidak meninggalkanmu maka ia adalah sahabat
dan jika ia meninggalkanmu maka ia tidaklah layak ditempatkan sebagai seorang
sahabat. Hal ini berlaku pula padamu, apakah engkau sahabat sejati atau bukan
anakku…
Saat ini, banyak
persahabatan yang dibangun lewat media sosial seperti facebook, twitter, line,
whatshapp dan sebaginya… tidak ada larangan bagimu, karena sangat penting untuk
bersahabat. Karena darinya, bisa jadi adalah jalan dari datangnya reseki atau
sumber informasi dan pengetahuan yang kita belum tahu. Tetapi penting untuk
berhati-hati dan bersikap bijaksana. Jika engkau belum mengenalnya sebagaimana
yang bapak ceritakan tentang seorang sahabat, seperti yang bapak tuliskan dalam
surat di atas, maka selidikilah dahulu, periksalah latar belakangnya, jangan
cepat percaya, tanyakanlah jika ada yang kau tak tahu darinya. Kalaupun kau
berbeda pendapat, jangan takut dan ragu, sampaikan saja tetapi dengan akhlak
yang terpuji. Maksud akhlak terpuji adalah tetaplah sopan, berbicara lembut dan
tunjukkan ketegasan sikapmu bahwa engkau tidak setuju ataupun tidak nyaman
kalau kau merasakan demikian. Setelah itu bersabar, sebagaimana firman Allah
dalam Al Qur’an sebagai berikut :
“Sesungguhnya manusia itu
benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan
nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. al-’Ashr [103]:1 – 3)
Disamping semua itu, jangan lupa memohon petunjuk kepada Allah….
Anakku, belaian hatiku…
Engkau bertiga telah
beranjak dewasa, engkau akan memiliki banyak
sahabat, dan engkaupun akan menjadi sahabat bagi orang lain. Dan Kami orang tuamu percaya sepenuhnya kepada dirimu bertiga. Kami orang tuamu, jauh dalam lubuk hati kami berharap dapat MENJADI SAHABAT, TEMAN ataupun KAWAN SEJATIMU. Jikalau engkau membutuhkan atau ingin menyampaikan sesuatu, sampaikanlah kepada kami, apapun, kapanpun dan dimanapun itu, karena kami adalah SAHABAT SEJATIMU. Semoga Allah SWT memberikan selalu petunjuk dan hidayahnya. AMIN.
sahabat, dan engkaupun akan menjadi sahabat bagi orang lain. Dan Kami orang tuamu percaya sepenuhnya kepada dirimu bertiga. Kami orang tuamu, jauh dalam lubuk hati kami berharap dapat MENJADI SAHABAT, TEMAN ataupun KAWAN SEJATIMU. Jikalau engkau membutuhkan atau ingin menyampaikan sesuatu, sampaikanlah kepada kami, apapun, kapanpun dan dimanapun itu, karena kami adalah SAHABAT SEJATIMU. Semoga Allah SWT memberikan selalu petunjuk dan hidayahnya. AMIN.
Surabaya, Desember 2015
Dari
Kedua Orangtuamu yang juga sahabatmu
Nasruddin Syam dan Wardiah Hamzah
amin
BalasHapusTerima kasih, ibu bapak
BalasHapus