“There are not perfect fathers,
but a father always will love perfectly” yang artinya tidak ada ayah yang
sempurna, demikianlah pesan yang ingin disampaikan oleh iklan dengan judul Silence
Of Love (Keheningan Cinta). Yang dapat diartikan bahwa seorang ayah, akan
mencintai anaknya sepanjang umurnya dan rela mengorbangkan apa saja, termasuk
nyawanya sekalipun, untuk kebahagiaan anaknya. Hanya saja, terkadang anak lupa bahwa ayahnya mencintainya dengan seluruh
hidupnya. Justru perhatian orangtua terkadang dianggap sebagai kekang. Bahkan
ada anak yang malu dengan orangtuanya, apalagi jika orang tuanya memiliki
kecacatan fisik. Kasih orangtua sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penjolok,
demikian peribahasa mengungkapkan relasi cinta antara anak dengan orang tua. Bahwa
orangtua memiliki cinta yang utuh dan sempurna, dan datangnya dari lubuk hatinya
yang paling dalam.
Seperti halnya iklan Thai
Life Insurance sebelumnya, maka iklan ini akan menguras air mata kita. Iklan
ini menceritakan tentang seorang ayah yang bisu dan tuli. Ia memiliki serorang
anak perempuan yang telah gadis remaja. Anak gadisnya sangat malu terhadap
kondisi fisik ayahnya yang cacat, yaitu bisu dan tuli. Apalagi di sekolah ia
selalu diejek, dihina dibully oleh teman-temannya tentang kekurangan ayahnya
tersebut. Bahkan, ia pernah berkelahi karena masalah tersebut. Ayahnya adalah
satu-satunya orangtuanya saat ini. Ayahnya adalah seorang yang berprofesi sebagai
penjual. Kondisi tersebut semakin membuat anak gadis tersebut malu memiliki
seorang ayah. Ia biasa melampiaskan kekecewaan dan kemarahannya kepada ayahnya,
karena ayahnya tidak dapat diajak untuk berkomunikasi, mendengar cerita dan
curahan hatinya. Iapun mencari figur yang lain, dan menemukan pada sosok
pemuda. Pernah suatu ketika, ia pulang terlambat hingga malam, karena pergi
bersama pemuda tersebut. Ayahnya marah dan menasehatinya agar berhati-hati
dalam bergaul. Ternyata, dugaan ayahnya benar, anak gadis tersebut mendapat
masalah dengan pemuda kenalannya tersebut.
Ketika di hari ulang tahungnya,
ayahnya yang telah mempersiapkan kue tart, menunggu sang anak untuk
merayakannya, tetapi apa yang terjadi? Sang anak belumlah datang dari kamarnya.
Segeralah Sang ayah berlari mengetuk kamarnya, bahkan mendobraknya…ternyata!
anak gadisnya sedang terbaring berlumuran darah. Ia berusaha bunuh diri, dengan
memotong pembuluh darah nadi tangannya. Dengan
penuh tangis, sang ayah menggendong anaknya ke rumah sakit di malam hari dan
memohon kepada dokter RS untuk menolong anaknya. Sang anak rupanya banyak
kehilangan darah, maka iapun harus mendapat transfusi darah. Sang ayah pun
memberikan darahnya kepada anak gadisnya tersebut. Di akhir cerita, anak gadis
tersebut menyadari betapa ayahnya dengan segala ketidaksempurnaannya,
mencintainya dengan sempurna.
Iklan telah ditonton ribuan
kali di Youtube dan puluhan kali dishare. Iklan yang berdurasi 3.03, diupload
ke Youtube 26 Mei 2015. Kejadian yang bisa saja hadir di tengah kondisi
masyarakat kita, yang sekarang cendrung hedonis dan mendewakan materi (uang).
Kasih sayang diukur dengan pemberian kemewahan kepada anak.
Apa yang bisa kita petik
dari cerita tersebut, adalah pentingnya berbakti kepada orang tua, termasuk
ayah. Tidak peduli bagaimana kondisi ayah kita. Karena dengan keberadaan ayah,
maka kita hadir di dunia ini. Maka selayaknya mencintai dan menghormatinya. Orang
tua sebenarnya tidaklah berharap bahwa kelak anaknya akan membalas kebaikan
yang diberikan. Orangtua berharap semoga anaknya menjadi anak yang sholeh dan
mendoakannya, ketika ia masih hidup ataupun setelah meninggal. Karena sebaik-baik
anak adalah anak sholeh yang mendoakan orangtuanya.
Mari kita lihat iklan yang
penuh inspirasi ini, semoga kita dapat mengambil nilai positifnya. Amin.
orangtua mencintai dari lubuk hati
BalasHapus