Every person has the potential to grow and develop without limits

Selasa, 01 Maret 2016

ANAK-ANAKMU

Sebuah puisi yang indah dan memiliki kedalaman makna tentang anak-anak, menarik untuk disimak. Perlu penghayatan dan perenungan yang dalam tentang puisi ini. Boleh berbeda pendapat, setuju, sebagian ataupun tidak setuju, sah-sah saja. Setiap orang memiliki pandangannnya masing-masing. Pandangan terbaik adalah pandangan yang lahir dan bersumber dari Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW, tentang orang tua dan anak, relasi keduanya, kewajiban dan hak masing-masing. Orangtua berkewajiban diantaranya memberikan pendidikan, khususnya agama, serta mengajarkan fondasi utama bagaimana menjalankan hidup. Seorang muslim, wajib mengenalkan dan membimbing di jalan tauhid, yaitu meng-esa-kan hanya Allah SWT, tuhan semesta alam, dan Muhammad SAW adalah rasulnya.

Anak sesungguhnya seperti kertas putih, orangtuanya atau lingkungannya yang menentukan, apakah ia menjadi majusi, yahudi, nasharah ataupun muslim. Di masa dewasa, dengan hati, pikiran dan kehendak bebasnya, anak dapat menentukan sendiri sikapnya. Sehingga, penting dan sangat penting untuk meletakkan dasarnya. Tetapi di atas semua itu, Allah SWT yang menentukan takdir makhluknya. Oke, sebelum terlalu jauh berdiskusi, ada baiknya kita nikmati saja dahulu, puisi Khalil Gibran, seorang sastrawan besar dunia yang lahir di Libanon.

ANAK-ANAKMU
By Khalil Gibran

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri

Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok,
yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu

Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan

Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh

Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates