Dulu yang dianggap luar biasa,
kini menjadi biasa-biasa saja
Dulu yang disebut hightech,
sekarang jadul
Dulu disebut mutakhir, saat ini
kadaluwarsa.
Peradaban dan Iptek berlari
bagai kilat, meninggalkan sisa-sisa kejayaan
untuk meraih kejayaan baru.
Kita tak hanya harus belajar,
tetapi harus belajar keras.
Sekeras dan sekuat yang kita
bisa,
Jika kita hanya berleha-leha,
kita akan digilas oleh peradaban.
Kita harus mau dan mau belajar
kepada siapa saja, yang
jaug lebih kompeten dari kita.
Tak perlu menilai apakah sumber
belajar (baca ; guru) itu lebih muda atau lebih tua.
Orang kampung atau orang kota,
lelaki atau perempuan, suku bugis ataupun amerikan.
Tidak. Sama sekali tidak.
Andaikan ia kambing sekalipun,
maka kita belajar pada kambing tersebut.
Nabi bersabda tuntutlah ilmu
sampai ke negeri cina atau belajar dari buaian sampai ke liang
kubur, dapat menjadi sumber
motivasi dan inspirasi kita untuk belajar.
Tak seorangpun yang merugi atau
sia-sia karena belajar.
Justru Allah telah memberikan
garansi, berupa kenaikan derajat bagi orang yang belajar (berilmu).
Jadi apalagi yang harus kita
tunggu.
Ayo, belajar lagi
good
BalasHapus