Every person has the potential to grow and develop without limits

Sabtu, 02 April 2016

Surat Untuk Anakku, School

 Dear, Anakku Tercinta
Naya, Awang dan Faat

Assalamu Alaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah menjadikan jagad raya sebagai sekolah, bumi dan langit serta yang ada diantaranya sebagai tempat untuk belajar dan berpikir tentang kemahabesaran-Nya dan mendapatkat keberkahan atas pemahaman ilmu yang diilhamkanNya. Shalawat dan salam kehadirat Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membimbing kita untuk mencintai ilmu dengan belajar

Anakku, yang tersayang…

Dalam surat ini, Bapak ingin berbagi denganmu tentang apa itu sekolah?, mengapa perlu sekolah?, bagaimana menempuh pendidikan di sekolah?. Hal ini sengaja Bapak cerita, karena Anakku Naya akan menamatkan SD, Faat akan masuk SD dan Awang masih di SD. Sehingga tidak ada salahnya Bapak berbagi tentang hal tersebut, berdasarkan pemahaman Bapak. Dan ini juga adalah bagian dari pendidikan orangtua kepada anaknya.

Anakku, yang terdidik…
Pertanyaan pertama yang ingin Bapak share adalah apa itu sekolah? Walaupun Bapak yakin, kalian sudah tahu apa itu sekolah. Menurut Kamus  Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran menurut tingkatannya, jurusannya dan sebagainya. Sedang menurut Bapak, sekolah adalah suatu gedung atau tempat beserta sarana prasarananya yang didalamnya ada guru dan siswa yang sedang melakukan proses belajar-mengajar dengan kurikulum dan metode tertentu, dan diakhir pembelajaran dilakukan suatu evaluasi untuk menentukan apakah kau lulus atau tidak. Tetapi, itu adalah konsep sekolah yang kita pahami saat ini. Karena ada juga sekolah yang tidak di dalam gedung tetapi langsung di alam atau lingkungan. Model ini lagi tren di beberapa negara, karena menurutnya manusia tidak boleh dipisahkan dengan alam, manusia hidup di alam maka ia harus belajar di alam dan bersahabat dengan alam untuk mengendalikan dan memanfaatkan alam.
Model sekolah lainnya saat ini, yaitu sekolah yang dilakukan di rumah, dimana anak tidak lagi berkunjung ke sekolah, justru sang gurulah yang biasanya datang. Kalau gurunya tidak datang, maka pembelajaran dapat pula melalui internet. Ketersediaan aplikasi untuk video call ataupun chating membuat peminat sekolah ini meningkat drastis. Model ini diawali  di Amerika serikat sekitar tahun 1960-an yang dipelopori oleh John Caldwell Holt. Dasar pemikiran Holt yang melandasi adalah adanya misi pembebasan untuk berpikir instruktif seperti yang dikembangkan lewat sekolah. Orang menyebutnya Homescholling.

Sedang yang siswanya datang dan menetap ke tempat belajar atau diasramakan (boarding school), juga ada. Di luar negeri, konsep sekolah seperti ini banyak sekali, Bahkan sekolah terbaik didunia menganut konsep asrama seperti JFK  International. JFK terletak di salah satu desa Pegunungan Alpen Swiss. Sekolah lainnya seperti Westminster School. Westminster School merupakan sekolah asrama independen yang terkemuka di dunia. Alumninya banyak yang masuk ke Oxford dan Cambridge. Sedang kita di Indonesia biasa mengenalnya dengan Pasantren. Pasantren inipun banyak jenisnya, ada yang didasarkan jenis kelamin putra ataupun putri, ada yang didasarkan atas tradisional ataupun modern, ada yang didasarkan atas penghapalan Qur’an saja ataupun mencampur dengan islam lainnya bahkan  ilmu umum. Contohnya sperti Pasantren Gontor Ponorogo, Tebu Ireng Jombang ataupun IMMIM Makassar
Ada juga sekolah yang tidak mengenal sistem Ujian Akhir Sekolah (UAN), seperti sekolah di Jepang, Korea selatan dan Finlandia. Sistem penjenjangan di Jepang dan Korea Selatan yang mengenal 6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMU dan 4 Perguruan Tinggi. Sama seperti di Indonesia. Bedanya, di Jepang setelah menyelesaikan masa sekolah, maka siswanya langsung pindah ke jenjang yang lebih tinggi secara bersama-sama. Finlandia sebagai salah satu negara yang sistem pendidikannya terbaik di dunia, memiliki model kurikulum yang sangat fleksibel. Hal ini, terkait dengan kualitas gurunya yang hebat. Sehingga guru memiliki kebebasan dan kreatifitas menentukan model pembelajaran pada siswa, sesuai dengan situasi dan kondisi siswa dan materi pembelajaran tersebut. Itu pulalah sebabnya, mengapa guru di Finlandia adalah profesi yang sangat terhormat. Karena banyaknya orang yang ingin menjadi guru, maka sistem perekrutannya menjadi sangat sulit. Pendek kata, model sekolah, metode pembelajaran sangat banyak jenisnya.
Menurut Ki Hajar Dewantara, tempat pendidikan itu terdiri atas rumah, sekolah dan masyarakat. Sedang yang diceritakan di atas hanyalah sebatas sekolah. Padahal tempat pendidikan ini adalah sebuah segitiga emas yang saling berinteraksi. Walaupun sekolahnya bagus, jika tidak didukung oleh rumah (keluarga) dan masyrakat, maka pendidikan di sekolah tidak akan maksimal. Begitu pula halnya, jika hanya keluarga dan atau masyarakatnya yang bagus, tetapi sekolahnya tidak mendukung, maka hasilnya tetap tudak maksimal.

Anakku yang terpelajar
Mengapa perlu sekolah? Karena setiap orang membutuhkan pendidikan dan sekolah adalah tempat untuk mendapatkan pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Secara lebih sederhana lagi adalah mengajar seseorang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, melatih kemampuan dari tidak trampil menjadi trampil, menyampaikan yang mana yang benar dan yang mana yang salah, yang mana yang baik dan yang mana yang buruk.
Anakku yang cendikia …..

Disamping hal tersebut di atas, sekolah diperlukan sebagai legitimasi bahwa kita adalah orang yang trampil, kompeten dan memiliki pengetahuan yang khusus yang dibuktikan dalam bentuk ijazah. Ijazah inilah, suka tidak suka, adalah modal untuk memasuki dunia kerja. Ia seperti tiket emas untuk mendapatkan pekerjaan yang memiliki prestise. Semakin tinggi sekolah, maka semakin tinggi pula bargainingnya. Jika kalian melihat alumni univeristas terkenal di dunia seperti Harvard University, Massachusetts Institute Of Technology, John Hopskin University, Oxford University, Cambriadge University, banyak mahasiswanya yang sudah ditawari pekerjaan di perusahaan besar, sebelum mereka selesai. Perusahaan tersebut bahkan memberikan beasiswa sebagai suatu ikatan. Sedang lulusannya sendiri, ada yang menjadi presiden, pemimpin dunia, menteri, pengusaha ternama, pemenang hadiah nobel ataupun penulis hebat. Contohnya seperti Barrack Obama, Bill Gates, dan JFK. Di indonesia, alumni mereka menjadi pengusaha top, CEO, pengacara, peneliti, akademisi, birokrasi dan lain-lain. Di saman sekarang ini, banyak institusi (walaupun tidak semuanya) menjadikan ijazah sebagai syarat untuk merekrut tenaga kerja.
Sekolah itu adalah pintu keluar dari kemiskinan. Beberapa keluarga Bapak tidaklah berasal dari keluarga mampu, tetapi mereka PERCAYA bahwa cara untuk MENGUBAH NASIB ADALAH DENGAN BERSEKOLAH tinggi. Mereka menempuh pendidikan sekolah dalam keadaan terbatas dan sulit. Keterbatasan dan kesulitan itupun membawa hasil dengan gelar kesarjanaan. Kini mereka menjadi orang yang terhormat dan tidak lagi berada dalam kondisi ekonomi yang sulit. Banyak kisah yang sama, orang-orang besar yang menjadi hebat karena sekolah yang tinggi. Jika bersekolah sungguh-sungguh, kelak tidak akan dipusingkan dengan persoalan ekonomi, justru diharapkan akan memberdayakan ekonomi orang-orang disekitarnya.
Di masyarakat, orang yang memiliki sekolah yang tinggi, akan mendapatkan penghormatan dari orang lain. Ia dianggap sebagai orang yang terdidik, memiliki keistimewaan, tempat meminta nasehat ataupun pertimbangan tentang suatu hal. Dan hal ini, memang telah dijamin oleh Allah SWT, bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu, setingkat lebih tinggi. Lihat saja, alumni-alumni dari universitas islam kenamaan seperti Universitas Islam Medinah dan Universitas Al Azhar Cairo. Mereka menjadi ulama terkenal dan sangat dihormati, contohnya keluarga Qurais Shihab.
Sekolah adalah suatu yang amat penting. Apalagi di era globalisasi saat ini. Berkenaan dengan hal ini ada beberapa Hadist Nabi yang perlu diingat, terkait betapa dengan pentingnya menuntut ilmu pendidikan sekolah diantaranya adalah :

“Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barangsipa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu.  Barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu” (HR. Bukhori dan Muslim)

Hadist diatas menunjukkan bahwa jika engkau ingin mendapatkan kebaikan dan kesuksesan dunia dan akhirat, maka kita harus bersekolah. Sekolahlah setinggi-tingginya, belajarlah sebanyak-banyaknya. Tuntutan kompetisi dan bersaing, tidak hanya dengan teman kita di sekolah, tapi dengan seluruh anak di dunia ini. Syair Imam Syafii tentang merantau demi ilmu dan kemuliaan, penting untuk kita renungkan.

ما في المُقامِ لذي عقلٍ وذي أدبٍ
مِنْ رَاحَة ٍ فَدعِ الأَوْطَانَ واغْتَرِب

“Berdiam diri, stagnan,
dan menetap di tempat mukim,
sejatinya bukanlah peristirahatan
bagi mereka pemilik akal dan adab,
maka berkelanalah,
tinggalkan negerimu”
(demi menuntut ilmu dan kemuliaan)


Anakku, tahukah dirimu mengapa Korea Selatan menjadi salah satu negara maju saat ini. Korea menjadi superior di bidang IT, lihat saja produk brand Samsungnya, saat ini telah mengalahkan Apple di bidang smartphone. Mobil yang diproduksinya seperti Hyundai, lalulalang di seluruh jalan raya di planet ini. Elektroniknya mulai dari TV, AC, kulkas menjadi furniture keluarga. Bahkan Korea Selatan mengekspor kebudayaannya ke seluruh dunia. Siapa yang tidak kenal Girls Generation dan Super Junior yang menjadi idola anak muda di bidang musik. Begitu pula dengan film dan animasinya. Hal ini disebabkan karena, mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya dengan spartan. Ada sebuah cerita di facebook mengenai sistem pendidikan di Korea Selatan yang mengharuskan anak belajar dengan durasi panjang. Pelajar di Korea Selatan menghabiskan waktunya dari belajar ke belajar. Anak usia 15 tahun sekolah dari jam 7 pagi-7 malam dan mulai bimbel setelah pulang sekolah yaitu pukul 7.60 sore mengambil satu kelas 60 menit dan dua 70 menit, selesai pada pukul 10:55 malam. Setelah itu mengerjakan PR dari sekolah. Usia 16-18 tahun atau siswa SMA, sekolah dari pukul 7 pagi-10 malam, mulai bimbel pukul 10:45 malam, memiliki dua kelas 70 menit dan berakhir pada 12:20 am (tengah malam), kemudian mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah. Rata-rata siswa menghabiskan 14 jam untuk belajar. Nah, bagaimana dengan dirimu? Berapa banyak waktu yang kau pakai untuk belajar? Tentu kaulah yang paling mengetahuinya.

Sekolah itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Di sekolah kau akan mendapatkan teman belajar. Bersama dengan teman-teman kau akan mendapatkan pengalaman yang berharga. Banyak cerita yang lahir dari sekolah, yang akan indah jika diceritakan kelak di masa yang akan datang. Banyak orang sukses, karena membangun pertemanannya semenjak sekolah. Pertemanannya ini, kelak akan menjadi jaringan yang kuat. Sebuah lagu anak-anak Indonesia yang liriknya simpel dan singkat tetapi kandungan maknanya dalam, mungkin semua orang hapal, menceritakan betapa indah dan menyenangkannnya ke sekolah dengan judul Bangun Pagi. Adapun liriknya sebagai berikut :

Bangu Pagi

Satu dua, tiga empat
Lima Enam, tujuh delapan
siapa rajin kesekolah
cari ilmu sampai dapat

sungguh senang
amat senang
bangun pagi pagi
sungguh senang

Terlepas dari semua itu anakku, menuntut ilmu atau sekolah yang tinggi tidak akan pernah merugikanmu, sia-sia dan membuatmu jatuh miskin karena biaya pendidikan yang tinggi. Tidak sama sekali. Karena dengan BERSEKOLAH, KAU AKAN MENDAPATKAN ILMU. Menurut Ali bi Abu Thalib ra,
ü  ilmu akan menjaga kita, sedangkan harta kitalah yang harus menjaganya
ü  ilmu jika diamalkan akan semakin bertambah, sedangkan harta jika digunakan akan semakin bekurang
ü  pemilik ilmu akan dihormati dan mendapat sebutan baik, sedangkan pemilik harta seringkali dicemooh dan mendapat julukan yang buruk
ü  ilmu tidak ada pencurinya sedangkan harta banyak pencurinya
ü  pemilik ilmu akan diberi syafaat (pertolongan) dihari akhir kelak, sedangkan pemilik harta akan dihisab diusut asal muasal hartanya oleh Allah SWT
ü  ilmu akan kekal selamanya, sedangkan harta akan habis suatu saat nanti
ü  pemilik ilmu akan dijunjung tinggi dengan kualitas manusianya, sedangkan pemilik harta akan dijunjung tinggi dengan kualitas hartanya

Anakku yang intelektual …..
Proses pendidikan biasanya dilalui di rumah, sekolah dan masyarakat. Pendidikan yang dilalui dijenjang sekolah saat ini, sangatlah mudah didapatkan bahkan gratis. Karena pemerintah telah menyiapkan wajib belajar 9 tahun bagi setiap warga negara Indonesia. Tetapi dulu, tidak seperti itu. Pendidikan adalah barang yang mahal dan langkah. Pendidikan adalah suatu previlage. Tidak semua orang, dapat melaluinya. Kakekmu harus menempuh perjalanan lebih kurang 20 km setiap harinya untuk pergi bersekolah ketika menempuh SR-nya. Bapak lebih mending, hanya berjalan kaki ke SMP dan SMA, yang kira-kira jaraknya 2 km. Ketika melanjutkan ke perguruan tinggi, terpaksa harus ke Makassar. Karena disanalah pendidikan tinggi yang berkualitas dapat ditemukan. Tentu tantangan yang kau hadapi saat sekarang ini berbeda dengan yang kami hadapi dulu.


Anakku yang cerdik…
Berdoalah kepada Allah SWT, semoga kita diberi resky, sehingga dapat melanjutkan pendidikan di sekolah terbaik. Kami telah mendiskusikan mengenai kemana engkau akan melanjutkan sekolahmu. Bagi kami penting memilih sekolah yang membangun karakter, utamanya meletakkan fondasi keislamanmu, bukan kecerdasan intelektual semata. Apa gunanya pintar, jika menjauhkanmu dari sholat, tidak menghormati orangtua, bergaul bebas dan hal negatif lainnya. Beberapa survei menunjukkan bahwa banyak anak di sekolah-sekolah yang mengejar kecerdasan intelektual semata, kemudian masuk ke universitas ternama, sehingga sangat mudah mendapatkan pekerjaan yang hebat. Dan dapat ditebak, kalau akhirnya mereka menjadi orang sukses. Hanya saja, setelah mereka menjadi sukses dan sibuk mengejar karirnya, ia melupakan untuk beribadah sholat, berbakti kepada orangtuanya ataupun sekedar bersilaturahmi. Tahukah engkau anakku, banyak orang sukses secara materi di negara maju, tetapi pada saat bersamaan tingkat stres dan depresi semakin tinggi pula. Bahkan angka kejadian bunuh diri, meningkat secara drastis. Padahal seluruh materi dan kesenangan telah mereka dapatkan. Menurut Bapak, hal ini disebabkan karena kecerdasan emosional dan kecerdasan spritualnya tidak diajarkan dan dikembangkan. Itu pulalah sebabnya, kami memasukkan di SDIT dan menyarankan untuk melanjutkannya di Pasantren. Di sana kami berharap, kecerdasan emosional dan spritual  dengan menguatkan aqidahmu dan saat bersamaan menjadikanmu pribadi yang lebih baik.
Pendidikan terbaik bagi seorang muslim adalah pendidikan yang seperti dinasehatkan Lukman Al Hakim kepada anaknya. Nasehatnya yang pertama adalah  menjauhi syirik.

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” (QS. Lukman: 13).

Inilah inti dari segala pendidikan anakku. Semua ilmu yang didapatkan hendaknya tidak membutakan akan keesaan Allah, justru menguatkannya. Jika ilmu tersebut MENJAUHKANMU DARI KEESAAN ALLAH, maka yakinlah bahwa ITU SALAH dan segeralah mengoreksinya.
Adapun nasehat dan pendidikan lainnya yang diberikan Lukman Al Hakim lainnya yaitu :
2. Berbaktilah kepada kedua orang tuamu (QS. Lukman: 14),

3. Setiap dosa dan kejelekan akan dibalas oleh Allah (QS. Lukman: 16),
4. Dirikanlah shalat (QS. Lukman: 17), 
5. Beramar ma’ruf nahi mungkar (QS. Lukman: 17),
6. Bersabar terhadap setiap cobaan (QS. Lukman: 17),
7. Bersikap tawadhu’ (rendah hati) (QS. Lukman: 18) dan
8. Ajaran adab ketika berbicara (QS. Lukman: 19).


Anakku yang bijaksana…
Apakah kami tidak menginginkanmu cerdas secara intelektual? Tidak. Kami juga ingin kau cerdas secara intelektual. Menurut Bapak, salah satu ketertinggalan kita umat islam, karena tidak menguasai ilmu pengetahuan (sains). Lihatlah sekarang, ilmu pengetahuan hampir seluruhnya berkiblat ke barat. Jadi, tidak bisa tidak, kita harus meraih hal tersebut, kuncinya adalah memahami ilmu dasarnya yaitu matematika dan dapat mempelajarinya dengan bahasa mereka yaitu Bahasa Inggris. Itulah sebabnya, kami ikutkan kalian di kursus Kumon math dan english. Bahkan kami berharap, kelak  setelah akidahmu kokoh, justru kau harus menuntut ilmu pengetahuan lebih jauh lagi, walaupun ke negeri China ataupun ke negara maju lainnya. Hadist Rasulullah, jelas-jelas menganjurkan kita untuk bersekolah atau menuntut ilmu ke tempat yang peradabannya maju.

“Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina, karena sesungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan perempuan. Dan sesungguhnya para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu karena ridho terhadap amal perbuatannya” (H.R Ibnu Abdul Barr)
Anakku yang arif…
Saat ini mungkin kami yang banyak dan dominan menentukan sekolahmu, khususnya pendidikan dasar dan lanjutan tingkat pertama, tetapi seiring dengan pertambahan usia dan kedewasaanmu, maka kelak kaulah yang akan menentukan sendiri sekolah mana atau universitas mana yang akan kau pilih. Kau harus menentukan sendiri, kelak akan menjadi apa. Karena HIDUPMU ADALAH TANGGUNGJAWABMU SENDIRI. Rencanaanlah sedari awal, sehingga mimpi dan cita-citamu dapat tercapai. Jika kau ingin bangga dengan prestasimu, niatkanlah bahwa kau akan sekolah di sekolah atau universitas terbaik. Carilah sekolah atau universitas yang menjadi minat, bakat dan potensimu. Sesuaikan dengan kompetensi ataupun kecerdasan yang kau miliki. Kami percaya, setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing. Disamping itu, berusahalah mendapatkan beasiswa, karena itu memudahkan pembiayaan sekolahmu. Biasanya penerima beasiswa, mendapat tempat istimewa di sekolahnya, dan itu sangat keren. Berdoalah kiranya Allah meridhoi-Nya. Kami akan selalu bersamamu, memberimu dukungan, bantuan, saran dan pertimbangan atau apapun yang kau butuhkan. Karena itu adalah kewajiban orangtua terhadap anaknya.


Anakku yang sabar membaca…
Masih banyak yang ingin Bapak share denganmu tentang sekolah, hanya saja jauh lebih baik, jika kita duduk bersama dan membicarakanya kemudian berdiskusi. Smoga Allah memberikan kesempatan untuk berkumpul kembali. Doamu senantiasa kami tunggu, dan doa kami senantiasa tercurah untukmu.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Surabaya, Januari 2016

Dari
Kedua Orangtuamu
Nasruddin Syam dan Wardiah Hamzah

NB :
ü SR – Sekola Rakyat
ü JFK – Jonh F. Kennedy
ü SDIT – Sekolah Dasar Islam Terpadu
ü CEO – Chief of Executive Officer




REFERENSI :

Tuasikal, Muh. Abduh, Nasehat Akhlak dari Lukman pada Anaknya, www. Muslim. Or. Id8 February 2014, diakses 16 Januari 2016

Halim, Jo Saputra, Syair Imam Syafi’i: “Merantau Demi Ilmu dan Kemuliaan” www. kristaliman.wordpress.com, 16 Oktober 2013, diakses 16 Januari 2016

 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates