Every person has the potential to grow and develop without limits

Minggu, 31 Juli 2016

Arti, Hakikat dan Makna dari Surat Al Fatihah


Surat Al Fatihah menjadi menu sehari-hari umat Muslim dalam menjalankan ibadah. Tak hanya menu sehari-hari, Surat Al Fatihah telah menjadi nafas umat Islam di belahan dunia.

Untuk itu, pengertian dan isi makna dari Surat Al Fatihah menjadi penting diketahui agar kita sebagai umat Islam bukan saja memposisikan bacaan ritual semata, tetapi juga mengetahui pengertian Surat Al Fatihah, hakikat Surat Al Fatihah dan makna dari Surat Al Fatihah.

Diakui atau tidak, umat Islam banyak yang taqlid untuk mengikuti ajaran-ajaran Islam tanpa mengetahui arti, hakikat dan makna dari Surat Al Fatihah. Padahal, Surat Al Fatihah memiliki substansi, esensi dan isi kandungan yang menjadi inti daripada isi Al Quran.baca disini
Share:

Chairul Tanjung

Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempi

Dia merupakan adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group, Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega

Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985. Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.

Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.

Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).

Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans 7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio. Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp. membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.

Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar.

Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting. Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.

Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.


Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,
sesorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.


Share:

Sekolah dan ibu

Iklan dari Partai Politik tidak selamanya jelek. Terkadang ada juga yang baik, yang dapat dipetik dari pesan yang disampaikannya. Iklan ini beris tentang bagaimana seorang ibu mendorong anaknya untuk belajar dan bersekolah. sang ibu berusaha memenuhi dan mengupayakan segala kebutuhan anak. Walau terkadang memerlukan pengorbanan waktu, tenaga dan perassan. Tapi toh... sang ibu rela melakukannya. Di malam buta ketika anak terlelap sang ibu mempersiapkan segala perelatan sekolah dan di pagi hari memberikan sarapan agar sang anak dapat bkuat dan sehat ketika belajar di sekolahnya nanti. kemudian menemaninya berangkat ke sekolah. Sesiap apapu sang ibu, ada saja yang terlupa.. dan sang ibu bersedia untuk melakuka apa saja menutupi kelupaan itu. Hal tersebut terlihat dari iklan berikut ini.


Apa yang bisa dipetik dari iklan tersebut adalah seorang ibu adalah guru sejati, pembimbing sepanjang hayat. Tak ada balasan atas kerja kerasnya kecuali doa dari anak, semoga ibu kelak diterima Allah di tempat yang terbaik, yaitu JANNAH.
Share:

at the Gontor for girls 1

Di  Pintu gerbang utama Gontor Putri 1 Mantingan, Ngawi, Jatim

Gedung utama yang terlihat dari balik pintu gerbang Gontor Putri 1


Gerbang kedua menuju kelas dan asrama


Baliho tentang tata tertib ketika mengunjungi santriwati


Antria keranjang santriwati ketika belanja di Mini Market Gontor


Mengaso sejenak, menuggu giliran


Ketika Naya membayar belanjaannya


Akhirnya, acara belanja yang membutuhkan waktu dan kesabaran selesai juga










Share:

DOA ORANG TUA UNTUK ANAK


Orangtua senantiasa berdoa kepada Allah SWT, disepanjang hidup agar anak dan keturunannya senantiasa mendapat hidayah dan ridhaNya. Diantara doa-doa tersebut sebagai berikut :


رَبِّ اجْعَÙ„ْÙ†ِÙŠ Ù…ُÙ‚ِيمَ الصَّلاَØ©ِ ÙˆَÙ…ِÙ† Ø°ُرِّÙŠَّتِÙŠ رَبَّÙ†َا ÙˆَتَÙ‚َبَّÙ„ْ دُعَاء

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)


ÙˆَالَّØ°ِينَ ÙŠَÙ‚ُولُونَ رَبَّÙ†َا Ù‡َبْ Ù„َÙ†َا Ù…ِÙ†ْ Ø£َزْÙˆَاجِÙ†َا ÙˆَØ°ُرِّÙŠَّاتِÙ†َا Ù‚ُرَّØ©َ Ø£َعْÙŠُÙ†ٍ ÙˆَاجْعَÙ„ْÙ†َا Ù„ِÙ„ْÙ…ُتَّÙ‚ِينَ Ø¥ِÙ…َامًا

“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqan: 74)


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9purgelYI8pnahcdpF_TrTMmcRV9eQLfcZcCEem0EtCdHyZuGSo4MRT1jJ3N4maVsJsNv3zrXvoIGAE5swHfrLfL4k1pOlO4Qmgt5Z78cT98-vus25ui-T_eF2MYuZLpT4kI66KNveyU/s1600/Doa+Ortu+2.JPG
Wahai Tuhanku berikan kepadaku dari sisiMu anak turun yg baik, sesungguhnya Engkau Dzat Maha Mendengar do’a.” (Ali Imron 38)

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHBx0de1xLiJrKF2boUsutJCl6-HVAcDwxusy8XcWDh7wqJtfOyuUWn7HcIzFZO5ATgxVCLxEboy5KXGzwWTAebFBoLq1c4EqgJiv3GijWKDBuodVcS2CU0WwZx7EDPIUB_JXQUFDyoHY/s1600/Doa+Ortu+3.JPG
Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak-anak sholih, orang-orang yg hafal Al Qur’an dan sunnah, orang-orang yang faham dalam agama diberkahi kehidupan mereka di dunia dan akherat.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTSRmyXkMJQKAddSmayNq294GoYyWUQ6fYUp45OXIAjXAQikPiaKGOwNk_Zby5I76YMHf3rXa1acvC78PVgMpbEoRVE2Bqb08MFw9tV3LHOx4Sja3elPZXN2nq2fEHUtDuQsHY-vyCz-g/s1600/Doa+Ortu+4.JPG

Ya Allah, cintakan pada mereka anak, keimanan dan hiaskan iman itu didalam hati mereka dan bencikan pada mereka pada kekufuran, kefasikan, penentangan dan jadikan mereka golongan orang-orang yg benar.
Share:

YANG TERBAIK BAGIMU

 Lagu yang dinyanyikan Ada Band feat Gita Gutawa dari album Heaven of Love yang dirilis tahun 2004, bercerita mengenai kenangan masa kecil. Kenangan ketika tumbuh bersama ayah, belajar bersama dalam kegembiraan, bercerita tentang mimpi dan harapan yang ingin diraih. Keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi seorang ayah. Keinginan itu setelah 12 tahun terlewati, telah terwujud dalam diri Gita Gutawa, Sang penyanyi cilik kala itu yang telah berubah menjadi perempuan dewasa yang santun, terdidik, kreatif dan dapat menjadi contoh bagi sebagian anak muda bangsa ini.
Lagu ini, mengingatkan kepada ananda Nadiah Nur Izzah Syam, yang kini sedang menapaki lembaran baru hidupnya, dengan menempuh pendidikan di Pesantren Gontor Putri 1. Hal ini dikarenakan, ananda sangat suka mendendangkan lagu tersebut. Seringkali sayup-sayup terdengar dari kamarnya disebelah, ia mengikuti irama lagu itu, walaupun tidak dengan suara yang sama dengan Gita. Tapi, bagi kami.. itu sudah menghibur. Rupanya ia, sangat menyukai nilai yang terkandung dalam lirik lagu tersebut. Dan kalau tidak salah, lagu ini pernah pula dinyanyikan bersama teman-temannya dalam sebuah acara di sekolahnya.. betul-betul Naya sangat menyukainya..
Memang, banyak hal yang dapat dipetik dari lagu tersebut. Diantaranya kemauan yang kuat untuk meraih mimpi, sebagai persembahan terbaik bagi keluarga.  Disana juga terselip harapan dari orang tua, termasuk kami, agar kelak anak dapat berbuat terbaik, tetapi tidak usahlah untuk ayahnya atau orangtuanya. Cukup ia berbuat terbaik untuk dirinya sendiri.. sesengguhnya itu adalah hadiah terbaik bagi kedua orangtuanya. Bagi kami, orang tua, ketika anak telah meneyempurnakan ibadahnya khususnya sholat, kemudian belajar penuh kesungguhan, maka tidak ada lagi yang lebih baik dari bakti seorang anak kepada orangtuanya…

Bagaimana sih lagu tesebut, sebelumnya mari kita baca lirik lagu  Yang Terbaik Bagimu sebagai berikut.

Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi
Serta harapanmu

Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu jatuh dan terinjak

Reff :
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu

Andaikan detik itu
Kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu
Yang pernah terlewati


        Asyik bukan, semoga ananda di sana dapat menikmati lagu ini, ditengah tumpukan tugas, belajar, dan berkegiatan. Semoga Allah SWT, senantiasa memberikanmu keimanan, kesehatan, pemahaman dan kesabaran. Amin. Mari kita dengarkan bersama-sama…


Share:

Dea Aulia, Peraih Beasiswa Fisika Nuklir ASEAN

Sebuah berita dari Kompas.com sangat menarik untuk dibaca, dengan judul Dea Aulia, Peraih Beasiswa Fisika Nuklir ASEAN. Berita yang menginspirasi tersebut dapat dibaca sebagai berikut :


Dea Aulia Kartini (23 tahun) mungkin satu dari sekian juta anak Indonesia yang beruntung bisa meraih beasiswa. Alumni Fakultas Teknik dan Sains jurusan Fisika Universitas Nasional (Unas) bukan hanya akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-2, tapi langsung mendapat akses hingga S-3 selama 5 tahun di Suranaree University of Technology (SUT), Thailand.
Dea tercatat sebagai satu dari 9 orang penerima beasiswa yang terpilih dari seluruh ASEAN di bidang fisika nuklir. Dia bersaing dengan para pelamar dari 10 negara ASEAN yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Brunei Darusalam, Filipina, Myanmar, Laos, Indonesia dan Kamboja.
"Sempat tidak menyangka bisa mendapat beasiswa langsung S-3 di luar negeri. Ini mimpi yang menjadi kenyataan sekaligus tantangan, karena bidang yang saya ambil fisika nuklir. Ini sesuatu yang berbeda dengan yang saya ambil ketika masih menjadi mahasiswa," ujar perempuan kelahiran Bogor 21 April 1993. 
Awalnya, Dea harus mengikuti tahapan seleksi yang diadakan oleh SUT. Setelah melalui seleksi berkas, Dea lolos ke tahap seleksi wawancara yang dilakukan melalui skype dengan pihak SUT. Pada akhir Juni 2016 lalu dia mendapatkan email yang menyatakan dirinya mendapatkan beasiswa tersebut.
"Di email itu saya diminta untuk datang ke Thailand pada 6 Juli lalu. Sempet bingung, soalnya kan Lebaran, waktunya juga mepet. Ternyata, setelah emailnya saya baca ulang kembali, ternyata ada kesempatan untuk dapat bergabung pada term kedua, yaitu pada November 2016," katanya kepada www.unas.ac.id.
Dea mengaku sangat bangga dengan capaiannya tersebut. Pasalnya, SUT sendiri masuk dalam jajaran 10 universitas terbaik se-ASEAN dan nomor 5 terbaik di Thailand.
Ihwal kecintaannya terhadap fisika, lanjut Dea, bidang yang selama ini selalu menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar orang, dianggapnya sebagai sebuah tantangan. Dari situlah dia akhirnya tertarik mendalami bidang fisika. Pilihannya jatuh ke program studi Ilmu Fisika Fakultas Teknik dan Sains di Universitas Nasional, lantaran tidak banyak universitas swasta yang membuka program studi tersebut.
Selain meraih beasiswa, ternyata Dea juga tercatat sebagai mahasiswa terbaik Fakultas Teknik dan Sains dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,95. Dia telah diwisuda pada September 2015 lalu.



Sumber : Kompas.com
Editor : Latief
Share:

Imam Syafi'i tentang Belajar

Anakku,
Jika kau tak sanggup menahan lelah
karena belajar,
kamu harus sanggup menahan derita
karena kebodohan.



Imam Syafii

Share:

Lilin Harapan

Share:

Jumat, 15 Juli 2016

TENTANG ANAK PEREMPUANKU

Dear Anakku
Nadiah Nur Izzah Syam
Assalamu Alaikum Wr. Wb

Catatan kecil ini, kami kirimkan bertepatan dengan mendaftarnya engkau di Pondok Pesantren Putri Gontor, tanggal 15 Juli 2015, sebagai pengingat bahwa kini engkau telah melangkah ke dunia luas. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai setiap langkahmu dan mempertemukan engkau dengan cita dan harapanmu nak…. Amin

TENTANG ANAK PEREMPUANKU


Peristiwa yang tak pernah terlupa, 2 hari 2  malam di Puskemas Jungpandang Baru (sekarang RSD Jungpandang Baru) menunggu kelahiran sang jabang bayi. Tapi … tak kunjung lahir juga. Rasa was-was dan ketegangan semakin memenuhi wajah seluruh keluarga yang hadir saat itu. His (kontraksi) yang timbul tenggelam (tidak kontinyu) dianggap sebagai penyebabnya. Akhirnya, Magrib itu diputuskan untuk dirujuk ke RSB St. Aisyah Kartini. Setelah diinduksi, beberapa jam kemudian, setelah melalui perjuangan yang melelahkan dengan menggunakan vakum, Alhamdulillah ….. Nadiah Nur Izzah Syam terlahir juga dalam keadaan sehat wal afiat. Lebih cepat dari perkiraan dokter yaitu Bulan Ramadhan. Itu pulalah alasan, kami tidak menambahkan nama ramadhani pada namanya seperti yang kami rencanakan, sekaligus menyadarkan kepada kami bahwa kelahiran, kematian, rezki, dan jodoh hanya Allahlah yang tahu.

Tak pernah saya lupa, untuk melaksanakan tugas pertamaku mengazankan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri. Tugas yang membuatku gemetar, terharu, takjub dan berbagai perasaanku lainnya. Semuanya bercampur-aduk menjadi satu. Semua doa, aku panjatkan dalam derai air mata bahagia. Harapan dan permohonan membubung ke langit, semoga kelak anakda diberi petunjuk dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Hari itu tepat 19 Oktober 2003, 12 tahun yang lalu. Seluruh tubuh Anakda dipenuhi oleh “lemak” yang harus dibersihkan. Kutatap wajahnya, aku tak tahu anakda mirip siapa gerangan? Hanya terlintas dibenakku semoga anakda diberikan wajah yang memancarkan keindahan hati. Itupun terlihat ketika di masa awal pertumbuhannya, wajah selalu dipenuhi senyuman, senyuman yang tulus.

Istriku tercinta Wardiah Hamzah berjuang, memberi pemahaman baru bahwa sesungguhnya ulangtahun anak adalah hari perjuangan ibu yang harus direnung dan dikenang oleh sang anak, bukan sekedar merayakan kelahiran anak tersebut saja. Permohonan maaf dan doa, harusnya diberikan juga kepada sang ibu setiap anak berulang tahun. Tanpa dirinya… kepada siapalah kita menyebut IBU.

Naya.. demikianlah panggilan cinta kepada ananda. Mulai mengisi malam sunyi dengan tawa dan tangisan. Tangisan dikala lapar, untuk meminta “mimi” atau  lagi  “pipis” dan “ee”. Tapi sepertinya, lebih banyak tawanya. Asal kita tersenyum kepadanya, maka ia akan membalas dengan senyum dan tawa. Di siang haripun demikian, hanya terkadang diisi dengan tidur panjang. Rupanya belum bisa membedakan malam dan siang. Naya menjelma menjadi pelita dan kegembiraan di tengah rumah yang di kontrak saat itu. Ade Irma Suryani Nasution Lr 5/36, Jumpandang Baru. Naya juga meberi semangat baru untuk segera memiliki rumah sendiri. Dan hal itu tak berlangsung lama, sebab menjelang usia 1 tahun bertepatan dengan mulai belajar untuk berjalan, kami bertiga untuk pertama kalinya mengunjungi sebuah rumah di BTN Wesabbe Blok A/2 (saat itu.. ada doa kecil semoga rumah ini menjadi istana, tempat kami bertumbuh dan berkembang bersama anak-anak kami menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahma, tempat anak-anak kami bermain, belajar dan beribadah hingga mereka menuju gerbang kedewasaan). Dan doa kecil itupun menjadi kenyataan.

Di tiga tahun pertamanya, naya menjadi kembaran tiga kami, dimana kami berada, disitu ia menemani, tak peduli pagi, sore ataupun malam. Naya senantiasa mengikuti kami kemanapun kami pergi. Bahkan pernah Bu wawa memberi kuliah sambil menggendongnya, atau ia hanya terduduk melihat ibunya memberi kuliah. Ciri-ciri kedewasaan dan kesabarannya terlihat juga ketika seringkali menemani saya ke kantor, waktu itu di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular. Masalahnya adalah situasi dan kondisi yang tidak kondusif, sehingga saya sering menghabiskan waktu bermain catur untuk mengisi kekosongan. Hal itu bisa sampai berjam-jam. Naya pun tetap menemani, walaupun terkadang tertidur menunggu saya untuk menyelesaikan permainan tersebut, Sekali-kali mengatakan, “Pulang Bapak!”, tapi ia tidak pernah marah apalagi menangis. Anak perempuanku, kau membuatku terharu dan yakin akan ketegaranmu kelak.

Ada ciri khas Naya yang menunjukkan keberadaannya, yaitu bunyi gemerincing gelang besi putihnya, ketika ia merangka. Kami sering bersembunyi ketika mendengarnya, karena pasti ia lagi wara-wiri mencari kami. Biasanya ia mencari kami di atas kasur, kami telungkup di atas agar terlihat. Saat ia berdiri di pinggir kasur, kepala cantiknya yang pertama terlihat dan kompak kami tertawa, iapun balas tertawa. Gelang putih itupun diwariskan ke Awang dan Faat, walaupun Faat tidak mengenakannya sampai dewasa.

Kesukaan Naya lain adalah meminta dijunjung di atas bahu. Jika itu saya lakukan maka ia akan tertawa terbahak-bahak memperlihatkan giginya yang empat dengan mata menyipit. Naya adalah anak periang. Hanya saja ketika semakin besar, keriangannya ditunjukkan dengan cara yang berbeda. Anak perempuanku, kau memberikan banyak harapan kedewasaan  kepada kami. Kami sungguh jatuh hati.

Ketika adiknya Awang lahir, ia menjadi kakak yang penyayang dan pelindung. Beberapa fotonya memperlihatkan bagaimana mereka saling berpelukan, bahkan ketika tidur sekalipun mereka akan saling mencari untuk tidur saling bersisian. Dikala bermain, Naya menunjukkan betapa ia sangat menjaga adiknya bahkan cendrung protektif. Saat yang sama, Awang memanfaatkan hal tersebut untuk memanjakan diri.. akhirnya terbawa menjadi ketergantungan dan tidak mandiri. Itu pula pertimbangan kami kelak membawa Awang sekolah ke Surabaya, agar ia bisa menjadi lebih mandiri, berani dan bertanggungjawab. Sifat kepemimpinan, perhatian, tanggungjawab dan penyayang semakin  terlihat ketika Faat lahir. Barangkali karena lahir sebagai seorang Kakak. Kemarin… ketika menontong kartun Ipin dan Upin, kami tertawa… karena melihat karakter Naya ada pada diri kakaknya Upin dan Ipin yaitu Kak Rose. ha.. ha.. ha..

Saat memasuki TK, Naya memperlihatkan sifatnya yang lain yaitu ketenangan. Barangkali pengaruh sebagai seorang kakak dan telah terbiasa di tengan anak-anak lainnya, karena sebelumnya kami titipkan di TPA Aksara Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel. Naya masuk di TK IKIP, dengan pertimbangan agar lebih mudah masuknya nanti di SD IKIP.  Masa TK Naya memberi kerepotan tersendiri, karena jarak sekolahnya yang terlalu jauh dari rumah dan tempat kerja saya di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar. Seringkali kami terlambat menjemput Naya, tapi toh ia tidak pernah marah dan menangis. Hanya saja, setelah itu Naya tidak lagi terlihat gendut… barangkali stres karena perjalanan pergi dan pulang sekolah yang jauh, apalagi sering macet. Belum lagi, kalau harus sedikit ngebut, anehnya Naya menikmati saja. Hikmah lainnya adalah Naya dapat berbelanja sendiri… karena kami sampaikan kepadanya agar jangan keluar pagar sekolah, jika sudah pulang tetapi boleh berbelanja di kantin sekolah.

Bercerita tentang anak perempuanku, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang berkesan. Bagaimana ketika mulai masuk SDIT Ar Rahmah. Padahal sebelumnya, kami berpikir akan memasukkannya di SD IKIP. Tapi pertimbangan kami selanjutnya yang ingin memberikan fondasi keislaman dan membangun karakter yang kuat dalam dirinya, sehingga terpikirlah untuk memasukkannya ke SD yang berorientasi keislaman. Setelah mensurvei beberapa SDIT di Kota Makassar, maka pilihan kami jatuh kepada SDIT Ar Rahmah. Dibanding SDIT yang lain, SDIT Ar Rahmah sesuai dengan apa yang kami harapkan, lebih dekat dan biayanya masih terjangkau. Wahai anak perempuaku… apapun kami akan lakukan untukmu!

Banyak hal yang kami sukai dari sekolahnya, tetapi ada juga yang kami tidak sepakati, seperti siswa dilarang mengaji diluar sekolah, dengan alasan akan merusak cara mengaji yang sudah dilakukan di sekolah. Setelah melihat kenyataan bahwa Naya sangat tertinggal dalam hal mengaji, maka kamipun memutuskan untuk mencari guru mengaji di sekitar rumah. Alhamdulillah….senior Bu Wawa di Pasantren, Uztazah Jamilah bersedia membimbing. Pertamanya hanya Naya dan Awang yang belajar mengaji di waktu malam, tetapi beberapa waktu kemudian, berkembang menjadi banyak santri. Awalnya, kami pikir Naya dan Awang tidak akan menyenangi tempat mengajinya, ternyata metode mengaji yang unik dan menarik membuat Naya dan Awang bersemangat untuk mengaji. Dampaknya metode Iqra dan Ummi serta terakhir metode daffa yang diajarkan di sekolah, tidak lagi menjadi masalah bagi Naya. Bahkan di Bulan Ramadhan ini, anak perempuanku telah berhasil menkhatankan Al Qur’an. Sungguh… perasaan kami melambung ke langit surga, tak ada keraguan lagi tentang tugas kami untuk meletakkan fondasi keyakinan Islam. Kebahagian tersebut kami ganti dengan hadiah kecil berupa HP.

Disamping itu, Naya kami ikutkan kursus matematika di Kumon BTP, kemudian kami pindahkan ke Kumon Sudiang karena disana ada juga kursus Englishnya, sehingga praktis Naya dan Awang mengikuti dua bidang studi. Ketika Kumon Perintis telah dibuka, merekapun pindah karena lebih dekat dengan rumah. Kumon banyak menguras energi, karena memastikan apakan Naya sudah mengerjakan PRnya atau tidak. Pada satu tempo Naya tidak mau mengerjakan PRnya dan berhenti….  Barangkali bosan dan kecapaian, tetapi akhirnya lanjut lagi. Moment itu memberikan kesadaran baru kepada Naya, betapa pentingnya ilmu pengetahuan. Saya merasa… peristiwa itu adalah tahapan penting dari perkembangan mental dan kematangan Naya, anak perempuan kami. Kami ingin memberikan “tiket” ke masa depannya yang lebih baik, kami ingin ia bangga dan percaya diri tetapi tetap rendah hati.

Peristiwa demi peristiwa telah berlalu, tak terasa kini Nadiah Nur Izzah telah tumbuh menjadi gadis dewasa. Waktu itu terasa singkat sekali. Semenjak kelahirannya hingga kelas enam SD. Anak perempuanku kini ada di Makassar untuk menyelesaikan tahapan hidupnya yang lain. Ia mempersiapkan dirinya untuk menghadapi evaluasi akhir SDnya. Ia tidak bersama kami orangtuanya. Ia harus berjuang sendiri diusianya 12 tahun. Jika mendengar ceritanya lewat HP, kami merasa bangga dan terharu. Kami tak bisa berkata apa-apa ketika dari suaranya yang jauh disana menyampaikan bagaimana ia melalui kegiatan sekolahnya, mengurus neneknya dan aktivitasnya ke mesjid………... semuanya sungguh menakjubkan. Anak perempuan kami telah siap ke dunia yang lebih luas.

Anak perempuanku beranjak dewasa
Melalui tempaan hidup
Terkadang sedih dan sendiri
Di lain waktu senyumnya menggayut

Anak perempuanku menjadi gadis
Mengurai kisah remaja
Lewat media sosial bercerita
Kegembiraan dan semangat

Anak perempuanku pelita keluarga
Mencintai orangtua dan adiknya
Walau terkadang menjengkelkan
Tetap sayang di sepanjang umur

Anak perempuanku tak lagi kanak
Meniti hidup dengan doa orangtua
Melewati goda dan hilaf
Smoga Allah memberi petunjuk

Surabaya, November 2015
Selamat Ulang tahun Nak!

Dari kedua orangtuamu
Share:

Belajarlah kepada anak-anak




BELAJARLAH KEPADA ANAK-ANAK. Ketika ia mulai berdiri kemudian terjatuh…bangkit, terjatuh kesakitan...bangkit lagi, hingga ia dapat berdiri, berjalan, berlari, melompati zamannya dengan penuh keriangan dan tanpa ada rasa takut.



Nasruddin Syam
Share:

Meneguk Ilmu



TUHANMU telah menyediakan lautan ilmu, untuk kau arungi dengan semangat dan kesungguhan hati, jika kau teguk dengan belajar, dahagamu akan berlipat dan hikmah menetes dari keringat, yang baunya laksana kasturi. PENDAR AIRNYA MEMANTUL CAHAYA KEARIFAN, MEMENUHI DIRIMU


Nasruddin Syam
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates